Wednesday, December 10, 2008

On Christmas Day: an Operette - Sharing (Preparation)

Salah satu bagian terbaik dalam Kantata tuh persiapannya.

I always learnt a lot through the preparation time:
1. Ujian & cobaan yg datang selama masa persiapan (apalagi mendekati hari-H):
- Kelelahan fisik dan kesibukan yang bikin kita jadi stress dan kehilangan sukacita.
- Ke"aku"an ato ego yang bikin suasana jadi bersitegang.
- Keengganan mengundang orang2 (takut penolakan, takut dicap rohani)

Tanggung jawab sebagai koordinator kantata bikin semua ujian itu datang dalam bentuk yang lebih berat lagi. Kemaren itu bener2 struggling... dan beberapa kali gua jatuh...

Sempet kesel waktu ada yang ga dateng latihan...
Sempet perang mulut...
Sempet raise my voice waktu ngomong sama orang...
Sempet dilanda keraguan terhadap rekan kerja gua apa dia bisa take care apa yang jadi tanggung jawabnya...

Bisa dibilang gua gagal untuk menghindari semua itu, tapi gua udah cukup berhasil menahan diri dan meminimalisir. Thanks to GOD yang selalu berbicara lewat sa-te setiap hari dan especially buat seorang saudari yang di hari2 mendekat hari-H mengajak doa bareng setiap hari. It encouraged me a lot! Thanks a lot, Sis! :)

2. Gua kagum dengan banyaknya orang yang bersedia melayani. I mean... gereja kita tuh total jemaatnya tiap minggu cuma 120an, dan beberapa temen lagi ga ada di Sg untuk study tour atopun pulang ke indo untuk liburan.
Nah... untuk mempersiapkan kantata itu butuh sekitar 60 orang untuk choir, pemain drama, penari, crew audiovisual, lighting, stage coordinator, multimedia, make up, bikin pernak-pernik kostum & bikin properti drama.
Awalnya udah kuatir ga cukup orang yang mau melayani. *Dasar kurang iman*
Kekuatiran itu ternyata ga terjadi, karena in the end kita malah kelebihan orang. 90% dari IEC Sg dan 10% adalah IEC Sg's Partners (baik dari gereja lain di Sg maupun yang khusus datang dari Bandung!)

3. OK. This is the best part. Karena temen2 tuh bukan cuma sekedar melayani. Gua SANGAT ter-encouraged karena melihat temen2 yang "go the extra mile" mengorbankan ini itu dalam persiapan kantata ini. Gua jadi lebih terdorong untuk melakukan hal yang sama.

Contoh:
-Seorang temen yang Sg-an berinisial DS. Dia lagi join wajib militer di Sg. Beberapa hari menjelang Kantata, dia harus operasi kaki dan dikasih MC beberapa hari. Nah, pada waktu MC itu dia HARUS tinggal di rumah. Akan ada atasan dia yang nelpon ke rumah untuk mengecek. Tapi pada suatu sore, gua ketemu sama D di deket kantor gereja kita. Gua on the way mo ke kantor gereja, begitu pula D. Beginilah kira2 pembicaraan kita.
"So what are you doing here? You are supposed to be at home!" I shouted.
"I wanna help with the props." he answered.
"But, what if your boss called? What will your parents say?" still shouted, with eyebrows raised.
"Ya... tell the truth la... Cannot lie what?" he answered with calmness.
"So... what will happen to you?" still shouting.
"Yea... I'll get punishment." he answered, still in calm & confident tone.
".................." Mulut menganga, tapi dah ga bisa ngomong apa2... percuma... :)*
Gua kagum sama dia, bisa sampe segitunya... Setau gua hukuman wajib militer ga gampang. He really took the risks.
- N yang in charge bikin semua dasi dan scarf merah yang kita pake dan juga jadi koordinator untuk bikin properties dan juga soloist. Belum lagi dia kerja 5.5 hari. Wew... ga kebayang..
Setau gua dia sampe ga tidur karena ngejar deadline. Semoga dikau sehat2 saja sekarang.
- Para narator yang sampe harus ada latihan khusus bahasa Inggris biar pronounciation & nada yang bener. Sampe print kertas narasi dengan huruf segede2 buta, sampe corat-coret kertas narasinya biar nadanya bener. Susah banget kalo ganti pronounciation, karena kita udah bertaun2 terbiasa dengan pronounciation yang salah. Good job narator!
- Temen2 yang dalam masa persiapan diselingi dengan exam period. Pasti tough banget buat kalian. Mudah2an nilai examnya bagus :)
-Temen2 yang harusnya OT sampe jam 11 malem buat nyelesain kerjaan, tapi harus keluar kantor karena ada latihan jam 7.30 malem, dan akhirnya gantiin OT itu besoknya sampe nyubuh. Salute for you!
-Tim AV, Multimedia, dan Stage Coordinator. Yang kehilangan banyak crew karena pada pulang ke Bandung. Yang ketiban kerjaan ekstra karena kita banyak maunya. Yang pusink tujuh keliling karena suara choirnya kecil banget. You did a good job!
- Yang nyubuh2 bareng gua ngedit invitation, ngelengkapin rundown acara, bikin programme note... dan temen2 lain yang ga bisa disebutin di sini *karena kalo disebutin satu2 ntar postingnya ga beres2*. I remember all your hard work...

Kita semua semua amatir, pengalaman nyanyi ato maen drama juga dikit banget. Untuk narator dan soloist malah sepertinya ini pengalaman pertama mereka.
Di mata penonton lain yang ga terlalu ngeh sama proses persiapan, mungkin penampilan kita biasa2 aja (amatiran lah). Tapi di mata gua yg tau banget seluk beluk belakang panggung.... deep down inside my heart I'm grateful to be able to work with you guys. I could see that you really give your best. THE BEST.
Dan gua juga bersyukur karena gua ngeliat pertumbuhan & perkembangan dalam diri temen2 lewat proses persiapan Kantata.


Makasih buat banyaknya pelajaran yang gua bisa ambil dari temen2 semua. Dan makasih buat surprise-nya! It's like.... wow! Di tengah segala kelelahan fisik seudah Kantata dan tiba2 Ko E (ketua panitia Natal) dateng ke gua dan ngasih satu bingkisan. Di dalemnya ada sebuah buku berjudul Life Sentences (yang sekarang jadi bahan sa-te tambahan) dan sebuah kartu...




Kata2 dalam kartunya bener2 menguatkan, dan bukunya... baru baca 2 bab tapi udah banyak yang di-highlight tuh! :)

Grateful to GOD for HIS blessings, faithfulness, strength, and LOVE :) and grateful to GOD for all the great Bros & Sis that I serve with :)

1 comment:

Janicelees said...

Wah salut untuk kalian semua! May the Lord bless you all!