Friday, August 29, 2008

Take the First Step

Suatu kebetulan kah? Setelah gua baca renungan & gua tulis di blog gua yang ini, dua hari yang lalu gua dapet lagi renungan, dari bahan Alkitab yang sama (Kej 8, kali ini ayt 1-8). Renungannya diambil dari buku "Faith to Faith: a Daily Guide to Victory" karya Kenneth and Gloria Copeland. Selamat merenung!

Take the First Step
God's will is to lead you on a day-by-day basis. He's given His Spirit to guide you everyday
Most believers don't know that. They expect God to reveal His complete will for their lives in one big revelation. Don't make that mistake. Don't just sit around waiting for God to show you whether or not He wants you to go to Africa for the rest of your life.
Let Him begin to lead you in little things first, to tell you what you you need to change. And, as He does, you'll change one thing at a time.
The truth is, you probably already know one thing God wants you to do. You might not know why He wants you to do it. You may not know where it's leading, but you've heard His voice in your heart.
If you want to keep on hearing Him, you'll have to set aside your own ambition and desires. Spend time in prayer and in the Word. Tune your ear to the voice of His Spirit.
Learn to trust Him. Remember that He's smarter than you are and be willing to do what He says whether you can understand it or not. Obey even His smallest instructions. If you do, He'll eventually change your whole life... one little step at a time.
"The steps of a [good] man are directed and established by the Lord when He delights in his way [and He busies Himself with his every step]" Psalm 37:23, The Amplified Bible

Terakhir & Pertama

Kemaren hari terakhir gua kerja di FI. Dikasih kenang2an sama colleague berupa bolpen BIRU, satu set dengan penjepit kertas DOGIE!!!! (mereka bener2 ngerti kesukaan gua... Hehe..)


Di bolpennya di-engraved nama gua lho! Keren! :)


Dan...
Hari ini hari pertama nganggur. Hehe.. Apa yang gua kerjain?
Gua belajar sulap... Gua sulap kamar gua yang kaya gini...


Jadi begini... :)



Oya, waktu lagi "maen sulap" juga tiba2 nemuin foto yang udah lama gua cari2! Foto yang dulu gua selalu simpen2 di dompet dan temen2 gua bilang cute banget. Hohoho...

Coba tebak gua lagi megang apa?

Sorenya jalan2 di daerah Orchard dan ke Plasa Singapore buat beli kado, beli titipan dan beli oleh2, soalnya ntar Sabtu mo pulang ke Indo :)

Malemnya pergi makan THE BEST LAKSA IN TOWN di Katong Laksa, bareng. Yummy! *sayang ga difoto*

Sampe saat ini sih masih seneng ya... itung2 refreshing dulu... :)

Wednesday, August 27, 2008

Photo Session di Kampung

Kemaren2 gua ditawarin temen jadi model part-time. Dan photo session gua yg pertama tuh di Pulau Ubin , sebuah pulau kecil deket Singapur (masih wilayah Sg juga). Pulau ini tuh konon katanya menggambarkan suasana kampong (Singapore taun 60an). Asik juga! Sekalian getaway dari kehidupan metropolitan. Fresh banget! Gua suka! Mudah2an bakal ada lagi photo session-photo session selanjutnya :)

"'Ma'! Ma'! Ada orang utan lagi gelantungan, Ma'!"


Language skill: Bahasa Indonesia (native), Singlish (fluent)





"Bang... Abang... maapkan saya, Bang..."


"Kenapa si Abang ga mau maapin saya?!?!?!?!"


Gaya standar


"Wow... pengen deh tinggi & langsing kaya' dia..."



"Hmm... Ntar malem dinner apa ya? Nasi lemak ato nasi briyani?"


Ihik... ihik... senangnya...




STD lah...

*Semoga ga ada aparat berwenang yg baca blog gua. Gua ga mau kena denda!*

Ternyata aku belum jinak...

Photos taken by Stephanie Soetedjo.

Thursday, August 21, 2008

Meninggalkan Kemapanan

Gua pribadi sangat terberkati sama bacaan dari “Renungan Harian” hari ini… Terutama di saat2 persimpangan sekarang… Semoga bisa jadi berkat juga buat semua yang baca…

Kejadian 12
1. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
4. Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya,…

Meninggalkan Kemapanan
Setelah lebih dari 25 tahun mengabdi, Pak Riko dimutasi oleh atasannya dari kantor pusat di Jakarta ke kantor cabang di Palangkaraya. Pak Riko panik. Baginya hanya ada dua pilihan: mutasi atau berhenti. Pindah ke tempat baru sungguh tak terbayangkan. Ia sudah mapan. Seluruh keluarganya ada di Jakarta. Istri dan keempat anaknya juga sudah puluhan tahun tinggal di Jakarta. Pindah tempat berarti harus memulai lagi semuanya dari nol.
Meninggalkan kemapanan hidup memang bukan perkara mudah. Ketika Abram dipanggil Tuhan untuk meninggalkan negerinya, ia pun pasti bergumul berat. Pada usia 75 tahun, Abram tentu sudah sangat mapan. Sudah menyatu dengan lingkungan Ur-Kasdim. Lantas, mengapa Tuhan menyuruhnya pergi jauh? Rupanya Abram hidup dalam lingkungan penyembah "allah lain" (Yosua 24:2). Keluarga dan masyarakatnya menyembah dewa-dewi Babel. Setelah Abram beriman, Tuhan memintanya pergi membangun sebuah generasi baru yang takut akan Tuhan. Ada janji yang indah: dari Abram akan lahir bangsa yang besar. Namun janji itu baru terwujud jika ia berani meninggalkan kemapanan. Akhirnya Abram berangkat juga. Apa dasarnya? Iman! Imanlah yang memberanikan orang menerobos kemapanan.
Ada saat dalam hidup di mana kita perlu meninggalkan zona nyaman. Misalnya, saat pindah kerja, membuka bisnis baru, memasuki pernikahan, atau saat kita kehilangan apa yang kita andalkan. Jika saat itu tiba, jangan takut melangkah. Jangan menunggu sampai semua sudah tampak pasti, baru bertindak. Beriman berarti memberanikan diri melangkah dengan terus melihat ke mana Tuhan akan memimpin -JTI
-KITA BERANI MAJU KARENA MEYAKINI PIMPINAN TUHAN,
BUKAN KARENA KEPASTIAN MASA DEPAN-

Sedikit related dengan renungan di atas… Gua jadi flashback… =)
Inget waktu gua decide buat kuliah Hubungan Internasional (HI) meskipun dari kecil selalu bercita2 jadi dokter. Gua masuk kelas IPA/Science dan sampe kelas 3 SMA gua masih ngobrol serius sama mama gua buat masukkin gua ke Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha (soalnya biaya kuliah Kedokteran ga kecil). Mama cuma bilang “Kamu pikirin soal belajar aja, soal duit itu urusan papa mama.”

Sampe pada satu saat waktu kelas 3 SMA ada tim dari Universitas Parahyangan (Unpar) dateng ke sekolah dan presentasi tentang Unpar…
Gua ga berminat masuk Unpar. Gua dah yakin mau masuk Kedokteran Maranatha. Buat gua Unpar adalah cadangan.. Gua bakal tetep tes masuk Unpar, itu pun milihnya Akuntansi dan cadangannya Manajemen. Kalo ga masuk Kedokteran, baru gua ke Unpar.

Nah… balik lagi ke soal presentasi Unpar…
Yang dipresentasiin sih semua jurusan di Unpar… tapi… yang presentasi itu (cewe) berasal dari jurusan HI. I’m quite amazed sama cara dia presentasi, kayanya ngeflow banget, dan kepribadiannya juga terlihat menarik. Dan gua berpikir, “Gua mau jadi kaya dia. Gua mau kuliah HI.” *sungguh suatu pen-generalisasi-an yang sempurna*
Yah…begitulah Sodara2… sesimple itulah alasan gua masuk HI…



Ya engga lah! Kalian pikir gua orang macam apa?
Selaen tertarik dengan kepribadian sang presentor, gua juga denger dari dia kalo prospek HI ke depannya sangat cerah soalnya kita sekarang hidup di dunia yang semakin global.
And I thought it was a valid point.

Bagaikan di brainwashed, gua tiba2 PENGEN BANGET masuk HI.
Bayangin aja… gua baru banget denger yang namanya HI, ga tau apa itu HI dan ga tau apa yang bakal gua pelajari di sana, tapi kok…menggebu2 banget… pengeennn banget kuliah HI.

Mulai detik itu gua mulai bergumul… Jantung selalu berdegup kencang dan keringat dingin mengalir sewaktu memikirkan mau kuliah jurusan apa… Keyakinanku terhadap Kedokteran mulai goyah… *wuih… bahasanya… edan… lumayan lah buat orang yang nilai Bahasa Indonesia-nya 6 mlulu*

Btw, pergumulan gua bukan milih antara Kedokteran ato HI, tapi gimana meyakinkan ortu gua (yang adalah sumber pedapatan pada saat itu) supaya gua bisa dibiayain kuliah di HI. Somehow hati gua determined banget mau masuk HI.

Semua orang pikir gua gila. Dalam otak mereka “HI? What kind of animal is that?”. Gua sampe harus berdebat sama keluarga gua. Nangis2 waktu gua ga diijinin masuk HI.
HI itu bukan jurusan yang populer di sekolah gua! Bahkan di kalangan mereka yang ngambil IPS/Sosial sekalipun!

Temen2 gua bingung…
Koko gua bingung…
Mama gua bingung...
Apalagi gua…

Koko gua bilang gua bego. Dia lulusan Akuntansi Unpar, dan somehow dia selalu berpikir kalo Akuntansi Unpar is the best choice for everyone… the road to success… Semua adik2nya harus masuk Akuntansi Unpar! Alesannya sih “Biar ngerti duit”…
Akuntansi Unpar emang bagus *Klo gua bilang jelek ntar gua bakal dicingcang sama 3 house mates gua ><* tapi kan bukan berarti generalisasi kalo semua orang yg masuk sana pasti jadi sukses banyak duit. Anyway, gua sih cuek2 aja sama omongan koko, toh bukan dia yang biayain gua kuliah :p

Yang cukup sulit sih melewati rintangan yang bernama Mama =) Mama gua emang punya mimpi kalo anak cewe satu2nya ini bakal jadi dokter (salah gua juga sih dari kecil selalu gembar gembor mo jadi dokter :p). Dia suka bilang ke temen2nya kalo gua ntar mo kuliah kedokteran. Jadi yah.. pas tiba2 gua bilang gua mau masuk HI… ga kebayang… Mungkin rasanya seperti “dicium” mobil berkecepatan 1000 km/jam di tengah hujan deras banyak petir di malam hari tanpa bulan dan bintang, terus terlempar sejauh 1000 km dan akhirnya terjerembab ke jurang sedalam 1000 km nan gelap nan bau nan bechek ga ada ojhek.

Anyway, gua sempet bersitegang sama mama. Dia mungkin ga abis pikir gua bisa sampe ganti haluan 180 derajat dan ambil jurusan yang dia sama sekali ga familiar… Singkat cerita… akhirnya mama gua nerima. Tolong diterima aja ya… *udah panjang nih*

Dan akhirnya gua melangkah masuk HI… Turn out that it’s a right choice. It’s been one of the love of my life.

Semester pertama dan kedua cukup struggling, soalnya dituntut banyak tau pengetahuan umum. Parahnya.. seumur2 tuh gua ga pernah terbiasa baca koran ato majalah sosial politis… Gua senengnya komik Jepang… Baca koranpun biasanya cuma baca surat pembaca, komik, PR Kecil-rubrik anak2 (liat resensi games & film kartun) dan rubrik remaja… Hihi.. engga denk.. gua juga seneng baca rubrik Internasional (ini salah satu “tanda” sih). Sebenernya alasan gua suka rubrik Internasional simple banget kok. Biasanya berita2 di rubrik itu tuh cerita2 yg “terpilih” dari seluruh dunia dan yang pasti menarik banget buat dibaca. Beda sama berita nasional ato berita kota. Biasanya di rubrik Nasional ato Bandung tuh berita2 yang sama sekali ga penting dan ga menarik juga tetep aja dimasukkin…

Back to my HI stories..

Nilai gua semester 1 & 2 ga jelek, tapi gua ga puas. Gua ga mau cuma jadi mahasiswa yg jago text book doank. Ditanya teori bisa tapi kalo suruh masukkin kasus ga bisa ato kalo ditanya kasus2 HI terkini malah blank. Gua suka kesel sama diri sendiri kalo dosen di kelas ngasih satu kasus tertentu (dari berita terkini) dan gua ga tau kasusnya. Gua jadi ngerasa blur dan bego. Dan gua ga suka jadi orang yang ga tau apa2. Jadi gua ngumpulin tekad buat “ngejar ketinggalan gua”. Mulai baca koran… mulai baca majalah…

Dan mulai semester 3 dan seterusnya… tutup mata pun bisa *Huahahaha! Sombong pisan!* Maksudnya… Gua kan bilang kalo Hi is one of the love of my life. Nah… kalo udah cinta kan pasti otomatis pengen tau lebih dalem… otomatis kangen pengen ketemu tiap hari… otomatis pengen kenal luar dalem… Kalo udah kenal luar dalem… otomatis tutup mata pun bisa jawab. Hohoho… *hiperbola.. hiperbola..*

Hubungan sama mama pun dipulihkan *lagi2 hiperbola… wong emang ga pernah retak kok* Ada 2 semester dimana gua bisa pulang ke rumah sambil senyum2 nyamperin mama & bilang “Ma, IP (nilai) saya semester ini 4 (out of 4 tentunya)”. Kalo udah gitu pasti mood mama gua jauh lebih baik. Hehe.. sekali2 bikin mama bangga ga ada salahnya kan? Dan buat ngeyakinin mama kalo gua ga salah pilih. Namanya juga cewe… butuh diyakinkan *pelajaran buat para cowo tuh =)*

Yah.. itulah kisah gua waktu melangkah masuk ke negeri antah berantah yang bernama HI… dengan modal nekat… dengan modal “tanda2” lain dari Tuhan… dan dengan modal iman =)

Negeri yang sangat indah.. I really enjoyed living it. Kuliah ga sibuk :p Nilai bagus dan tetep bisa spend banyak waktu buat les, leisure, keluarga, temen2, dogie, dan buat ngelakuin pekerjaan2 Tuhan lainnya.

Hoho… itu baru 1 cerita... Sebenernya ada cerita laen lagi yang lebih relevan sama renungan di atas, yaitu cerita waktu gua memutuskan mo ke Singapore. Next time gua cerita2 deh ya… tapi ga janji lho =p

Btw, lewat flashback ini gua diingetin lagi buat ga takut melangkah. Jujur sih… semakin bertambahnya usia pasti lebih takut buat keluar dari zona nyaman. Istilahnya sih udah ga bisa maen2 lagi. Yah.. let’s see what’s next for me (yang mulai minggu depan akan jadi pengangguran lagi)

Last but not least, yang merasa terberkati dengan renungan di atas, boleh di sharing in juga ;)

Tuesday, August 19, 2008

One Day in Pictures

One fun-filled day!!!
The cycling…

The “just nice” weather…
The trees, the sand, and the sunset view…
The food =)

Best parts are…

The companions…

The joy & the laughter…

“The Lord Bless You and Keep You” on air…
The horror stories =)

But finally…

The “unseen” tears…
In time when we had to bid farewell to two of our brothers.


THIS is what I called mixed feeling...
*Thanks Fendy & Stephanie buat foto2nya!*

Friday, August 15, 2008

Just for the Sake of Updating

Senin...
Pulang kerja ke Orchard jemput ii.

Selasa...
Pergi ke Batam bantu bos berbisnis (jadi penerjemah).
Wew... sakit kepala banget tuh dealing with Bapak2 aparat pemerintah...
Di ping pong *emang gua bola?*...
Jawab pertanyaannya mau2 engga2...
Bahasa Inggris belepotan...
Kalo ditanya soal duit pasti ga ada jawaban pasti...

Tapi seneng juga di Imigrasi tiba2 disapa "Kumaha damang?" (Bahasa Sunda, artinya apa kabar) Hahaha! Gila! Dah lebih dari setaun gua ga pernah disapa kaya gitu! :)

Pulang dari Batam naek ferry bener2 pengalaman yg bikin kapok. Ujan... ombak gede banget sampe loncat2 dari tempat duduk... Kepala pusink banget sampe mo muntah! Hahh.. Bener2 senennngggg banget gua bisa menapakkan kaki di Singapore lagi!!!!

Malemnya makan JCo, lat padsu, makan cakue & minum soya milk di Rochor Rd. Yummy!

Rabu...
Cuti seharian... nemenin ii *baca: jadi penerjemah lagi* ke showroom Mercedes-Benz. Mmm.. berasa seperti Indonesian Rich B*tch *pardon my language* (IRB)
IRB tuh sebutan gua buat orang2 Indo yang super tajir yang bikin orang2 Singapore men-generalisasi kalo semua orang Indo tuh tajir. Mereka biasanya punya beberapa landed property/condo dan mobil2 bermerk wah sampe 6 biji *yg berfungsi jadi pajangan doank*

Kebayang ga sih? Ke show room Mercedes-Benz terus liat2 n belanja2? Hahaha... jadi orkay sehari gapapa lah! :p Abis dari showroom, qta pesen spare part ke Pandan Gardens. Seudahnya ke Chuan Drive (kos sepupu) terus ke Vivo City.

Kamis...
Meeting 1: with staff from Vietnam Foreign Investment Agency. So young & soft spoken guy! Ga sengaja liat kartu nama yg dia pegang, ternyata kartu nama seorang wanita staff Departemen Luar Negeri Indonesia (ternyata lagi ada pertemuan goverment to government...)
Meeting 2: with IECers! :)

Dari 4 hari ini gua jadi punya beberapa alternatif buat planning masa depan gua:
1. Jadi penerjemah. Singlish-Indo ato Indo-Singlish :)
2. Gabung Departemen Luar Negeri & jadi diplomat. Mo ngasih contoh & bukti kalo pegawai pemerintahan Indo juga bisa professional n kerja dengan bener *idealis mode: ON*. Terus kan kalo jadi staff Deplu bisa dikirm2 keluar negeri! :p

Monday, August 11, 2008

Choose & Chosen

Don't really like this feeling...
The feeling when you are getting nearer & nearer to the crossroads... when in the end you will have to choose... but not just any choices... It's THE choice... Choice that when you take it, it will hugely change the direction of your life...

Same as when I decided to study International Relations...
Same as when I decided to work in Singapore...

Yeah... I remember...
The fear of not making the best choice... the unknown future... the excitement of 'research'... the longing for HIS Words... the prayers... the tears...


Surprisingly... in the middle of this complicated thought & feeling... a thought came up in my mind...
"Thank GOD that I didn't have to choose for eternity. I WAS CHOSEN!!! :)"
Somehow this thought make me a little bit relieved for a while...

But then the journey still continues...