Acara Makan2 yang Paling Melelahkan

Rabu, 26 Maret 08... Malam yg naas itu..

Beginilah ceritanya..

Pagi2:

Dimulai dengan keceriaan karena berpikir bahwa pada malam harinya akan diadakan makan malam bersama dalam rangka apresiasi Kantata Jumat Agung kemaren...

Na, na, na... (pake iPod, nyanyi keras2, sambil jalan2 ringan + sedikit melompat2 *disambut lirikan mata sinis dari orang2 sekitar*)

Siang2:

Hanya makan Yong Tau Fu. Sengaja diet karena *again* berpikir bahwa pada malam harinya akan diadakan makan malam bersama dalam rangka apresiasi Kantata Jumat Agung kemaren...

Senang... karena telah lama daku tidak mengkonsumsi Yong Tau Fu. Pass sekalii... tidak terlalu kenyang & tidak lapar juga...

Sore2:

Pulang kerja dengan perut agak lapar, ikut berkumpul di Clementi MRT Station. Kemudian turun bersama2 ke perhentian bis untuk menunggu bis no 78 (satu2nya bis ke arah Resto yg dituju)

5 menit.. 10 menit.. 20 menit.. 30 menit.. Bis no 78 tak kunjung datang, sementara bis2 yang lain terus berlewatan. Kesabaran kamipun hilang dan kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumah makan.. (kecuali Ibu P dan Ibu W yang dengan tekun *dan bersikeras* menunggu bis)

Sore menjelang malam:

Tak lama setelah kita mulai berjalan, bis no 78 lewat di depan mata kami. Kami hanya bisa meraung2, "Euh...", sedikit menyesal, namun kami tetap melanjutkan perjalanan..

5 menit... 10 menit... hati mulai gelisah karena resto yang dituju tak kunjung tampak...

15 menit.. 20 menit.. jalan berputar2 tak tentu arah.. Hubungan antar anggota gerombolan pun mulai renggang... Mulai terdengar suara hati *dan suara perut* yang menjerit2... Hubungan indah pun terputus.. gerombolan terpecah menjadi 2... masing2 mengambil jalannya sendiri2

30 menit.. 40 menit.. Speechless... sambil terus jalan... sambil sesekali bertanya pada orang2 di tepi jalan...

50 menit... Foto2 *diduga karena sudah mulai mengalami gangguan jiwa*

Gadis E (berbaju hitam): Ini di mana sih sebenernya?

Pemuda F (dengan back pack): Ehhh.. di Singapura..

Pemuda A (berjalan paling depan paling kiri): Duh, kok cuma gua yang keujanan ya?

Pemuda F (menunjuk ke belakang): Sepertinya saya melihat restoran itu tadi di belakang..

Pemudi U (baju hitam): *Speechless.. hanya berbunyi "hosh.. hosh.. hosh.."*

Malam:
Sampai di Resto dengan perut kosong (bahkan mengarah ke minus) *Ibu P dan Ibu W sudah menanti* Kami memesan minuman. Makanan disajikan. Mengeluarkan iler karena belum bisa makan (menunggu hidangan tersedia di meja yang lain).

In the end... kita pun berdoa mengucap syukur atas terselenggaranya Jumat Agung dan Paskah kemaren. Cheers. Kemudian melahap habis semua makanan tanpa sisa.
Tak lupa juga foto2... Sungguh sebuah ending yang sangat manis...


Kesimpulan:
-Sabar menunggu bis adalah pangkal hemat tenaga & anti-cape
-Hormati & turutilah orang yang lebih tua.